Bukanlah sunnah berbahagia dengan kesalahan saudaramu, merendahkan mereka, dan memprovokasi (orang-orang untuk merendahkan) mereka. Bahkan Allah Maha Pemalu, suka menutupi (kesalahan) dan senang dengan hal tersebut. Rasulullah bersabda, “Sungguh Allah Maha Lembut dan suka dengan kelembutan dalam setiap hal” [HR Bukhari]
Aku khawatir hal ini termasuk _syamatah_ (merasa senang dengan bencana yang menimpa) terhadap saudaramu. Apakah engkau belum mendengar perkataan hikmah, “Jangan engkau tampakkan _syamatah_ terhadap saudaramu, sehingga Allah merahmatinya dan (gantian) mengujimu”, …?
Syaikh Prof. Dr. Muhammad bin Umar Salim Bazmul, professor fakultas dakwah Univ Ummul Qura – Makkah, anggota Komite Tafsir dan Hadits KSA